Ketidakberdayaan



“ WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIR”
-Dan Dia (Allah) atas segala sesuatu kuasa-
Dari 99 Asmaul Husna, ada nama-nama seperti Al-Qohhar Dzat Yang Maha Memaksa, Al-Mudzil Dzat Yang Maha Menghinakan, Al-Mumiit Dzat Yang Maha Mematikan yang menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia.
Ketidakberdayaan digambarkan dengan sebuah puisi seorang teman kita berusia 13 tahun siswi Pesantren Al-Kamal, Jakarta Barat, yang terkena penyakit ganas mematikan, menjelang ajal menjemput:
Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun
Tuhan
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-mu
Tuhan
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untukmu
Biarkan aku tetap melihat bulan dan bintang
Tuhan
Bolehkah aku
Hidup untuk waktu yang lama
Tuhan
Bolehkah aku
Tersenyum untuk waktu yang lebih lama agar tidak ada lagi air mata dalam hidupku
Tuhan
Bolehkah aku menjadi dewasa seperti burung yang terbang sebebasnya dilangit
Tuhan
Bolehkah engkau tidak pisahkan aku dari ayah dan teman-teman yang aku sayangi
Tuhan
Surat kecilku ini
Adalah permintaan terakhirku
Andai aku bisa kembali
Gita Sesa Wanda Cantika
19/06/91-25/12/06
Puisinya didengar, tetapi allah menghendaki lain. Pergilah dengan damai, Keke.
Maka bagi siapa saja yang saat sedang mendapat cobaan yang luar biasa beratnya, bersabarlah.
Dari yang awalnya sehat, sekarang sakit-sesakitnya, dari yang awalnya kaya, sekarang menjadi miskin semiskinnya, dari yang awalnya mulia menjadi hina-sehinanya, dari yang awalnya pangkat, sekarang menjadi rendah-serendahnya, dst.
Allah Dzat Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang palin penting di atas yang paling penting.
Jadi mau sombong-takabur seperti apalagi kalau ternyata manusia ini penuh ketidakberdayaan? Fa aina tadzhabuun? Hendak kemana engkau pergi?

Posting Komentar